setiap getir yang selalu kukecap
yaitu bersama dirimu
setiap luka yang menganga
hampir pasti selalu denganmu
hanya bahagia yang selalu ada
ketika engkau tak disampingku
kenapa?
mengapa?
memang itu bukan ingin kita
bukan aku dan kamu yang mau
tapi kenapa selalu apa yang ada,
bukan ingin kita?
bukan juga mau kita
aku dan kamu pernah punya tuju
pernah punya asa
pernah punya sesuatu
yang bisa buat orangtua bangga
tapi
semua sirna
pergi bersama hari yang berganti
berlalu terbawa senja yang tersipu
seolah musnah oleh nafsu
oleh ego yang terus mengoyak
terus merasuk di dada aku dan kamu
bukan cinta yang selalu ada
bukan juga romantisme yang hiasi kita
bukan!!
bukan itu!
mereka tak pernah ada
semua hanya kamuflase
dari tatapan tetangga
dari sorot mata orangtua
dan dari kerlingan berbinar mata zahra
yang belum tahu akan arti dosa
melihat ibunnya tersudut
mengeluh di dada pria yang bukan ayahnya
yaitu bersama dirimu
setiap luka yang menganga
hampir pasti selalu denganmu
hanya bahagia yang selalu ada
ketika engkau tak disampingku
kenapa?
mengapa?
memang itu bukan ingin kita
bukan aku dan kamu yang mau
tapi kenapa selalu apa yang ada,
bukan ingin kita?
bukan juga mau kita
aku dan kamu pernah punya tuju
pernah punya asa
pernah punya sesuatu
yang bisa buat orangtua bangga
tapi
semua sirna
pergi bersama hari yang berganti
berlalu terbawa senja yang tersipu
seolah musnah oleh nafsu
oleh ego yang terus mengoyak
terus merasuk di dada aku dan kamu
bukan cinta yang selalu ada
bukan juga romantisme yang hiasi kita
bukan!!
bukan itu!
mereka tak pernah ada
semua hanya kamuflase
dari tatapan tetangga
dari sorot mata orangtua
dan dari kerlingan berbinar mata zahra
yang belum tahu akan arti dosa
melihat ibunnya tersudut
mengeluh di dada pria yang bukan ayahnya
0 vxcfgdsdhghgwegf yfteift:
Posting Komentar