Berduyun nestapa merangkulmu erat
di sisi-sisi kebajikanmu, di tepian nafasmu
Kau berlari seakan angkuh, tak kau toleh lukamu
tak hirau berantai duri merajam jejak hidupmu
Pergulatan indah di tiap ujung nafasmu
tak jemu pecut derita menderamu liar
kisah harimu, mengorek sekepal harapan
diantara mimpi, di bawah senandung keangkuhan
di dinding-dinding kekokohan kota
Laramu adalah ketidakpastian
walau berjenjang-jenjang jerit hatimu
kau hunjam selalu serapahmu
di tanah tanpa tuan yang kau ketahui
“Aku bertegar selalu di bawah matahari,
kupeluk selalu hiasan derita takdirku,
tiada keluh melukai bibirku,
tiada rasa ‘tuk berperih”
Tegarmu di antara rayuan kepedihan
tak akan takluk kau terangkul erat nestapa
“Lihatlah jejak di masa kesedihan,
tergerus deru mesin-mesin kemajuan,
dikunyah paksa oleh manusia-manusia lapar
tentang kisah di bawah alunan matahari!”
Kini kebajikanmu di antara kisah nestapa
tentang matahari yang tak kau gapai!
0 vxcfgdsdhghgwegf yfteift:
Posting Komentar