"Kadangkala, hati berkhayal, seorang diujung sana,
juga tengah menanti tiba saatnya,..ooh begitu ingin
berbagi bathin, mengarungi hari yang berwarna; Dimana
dia pasangan jiwaku,...."
********
Wahai putri yang anggun menari,
Gemulai gerakmu hanyutkan rasa kian kemari. Lentik
jemarimu seirama dawai nan terpetik syahdu, membuai
jiwa,...
Wahai putri yang anggun menari,
Sesekali engkau tebar senyum indahmu disela hening nan
selimuti malam. Senyuman laksana oase ditengah padang
gersang,..laksana pelangi di keremangan senja damai.
Senyum yang menentramkan.
Wahai putri yang anggun menari,
Cahaya indah terpancar dari wajah cantikmu yang
berseri. Ya, bahkan gemericik dedaunan dan semilir
angin yang bertiup, mengagumi kecantikanmu. Kecantikan
yang hampir tak ada bandingnya.
Wahai putri yang anggun menari,
Demikian cakap engkau membasuh jiwa-jiwa.
Demikian bijak engkau menyegarkan hari.
Namun tak banyak yang tahu, bahwa di dasar hatimu
bersemayam gelisah. Gemerlap hidup engkau lalui
demikian datarnya, kendati hampir pasti, yang engkau
ingini tlah kau genggam jua.
Kecuali dia,
Yang engkau cintai dan engkau nantikan di alam imaji
terjauhmu. Dia yang tulang rusuknya tlah hilang satu
demi tercapainya suratan Yang Kuasa, sebuah garis
takdir kelahiranmu ke dunia ini.
Dia yang kan menjagamu,
Dia yang kan mencintaimu sepenuh jiwa,
Dan dia yang kan melengkapi bahagiamu, agar engkau
dapat menggapai kesempurnaan Cinta sejati.
...
Wahai putri yang anggun menari,
Lamunanmu senantiasa menggerakkan engkau berbisik
lirih pada angin malam yang dingin;
"Oh Angin malam nan syahdu, bawalah jiwaku berkelana,
tuk berjumpa sang kekasih abadi. Atau dekatkan dia,
pasangan jiwaku,....agar aku bergegas menyambutnya. "
Maka ketahuilah wahai putri yang anggun menari,
Beribu do'a tlah terpanjatkan, membumbung tinggi ke
angkasa raya; Agar imaji dapat menjelma nyata. Pun
agar bahagiamu sempurna jua.
juga tengah menanti tiba saatnya,..ooh begitu ingin
berbagi bathin, mengarungi hari yang berwarna; Dimana
dia pasangan jiwaku,...."
********
Wahai putri yang anggun menari,
Gemulai gerakmu hanyutkan rasa kian kemari. Lentik
jemarimu seirama dawai nan terpetik syahdu, membuai
jiwa,...
Wahai putri yang anggun menari,
Sesekali engkau tebar senyum indahmu disela hening nan
selimuti malam. Senyuman laksana oase ditengah padang
gersang,..laksana pelangi di keremangan senja damai.
Senyum yang menentramkan.
Wahai putri yang anggun menari,
Cahaya indah terpancar dari wajah cantikmu yang
berseri. Ya, bahkan gemericik dedaunan dan semilir
angin yang bertiup, mengagumi kecantikanmu. Kecantikan
yang hampir tak ada bandingnya.
Wahai putri yang anggun menari,
Demikian cakap engkau membasuh jiwa-jiwa.
Demikian bijak engkau menyegarkan hari.
Namun tak banyak yang tahu, bahwa di dasar hatimu
bersemayam gelisah. Gemerlap hidup engkau lalui
demikian datarnya, kendati hampir pasti, yang engkau
ingini tlah kau genggam jua.
Kecuali dia,
Yang engkau cintai dan engkau nantikan di alam imaji
terjauhmu. Dia yang tulang rusuknya tlah hilang satu
demi tercapainya suratan Yang Kuasa, sebuah garis
takdir kelahiranmu ke dunia ini.
Dia yang kan menjagamu,
Dia yang kan mencintaimu sepenuh jiwa,
Dan dia yang kan melengkapi bahagiamu, agar engkau
dapat menggapai kesempurnaan Cinta sejati.
...
Wahai putri yang anggun menari,
Lamunanmu senantiasa menggerakkan engkau berbisik
lirih pada angin malam yang dingin;
"Oh Angin malam nan syahdu, bawalah jiwaku berkelana,
tuk berjumpa sang kekasih abadi. Atau dekatkan dia,
pasangan jiwaku,....agar aku bergegas menyambutnya. "
Maka ketahuilah wahai putri yang anggun menari,
Beribu do'a tlah terpanjatkan, membumbung tinggi ke
angkasa raya; Agar imaji dapat menjelma nyata. Pun
agar bahagiamu sempurna jua.
0 vxcfgdsdhghgwegf yfteift:
Posting Komentar