Pages

Selasa, 20 Oktober 2009

Kebahagiaan Para Sahabat Bersama Rasulullah s.a.w.


Rasulullah s.a.w. diutus kepada umat manusia dengan membawa pesan
dakwah rabbaniyah dan tidak memiliki propaganda apapun tentang dunia.
Maka, Rasulullah s.a.w. tak pernah dianugerahai gudang harta, hamparan
kebun buah yang luas, dan tidak pula tinggal di istana yang megah. Dan
saat pertama kali datang, hanya beberapa orang yang mencintainya saja
yang bersumpah setia mengikuti ajaran yang dibawanya. Dan mereka tetap
teguh memegang janji meski pelbagai kesulitan dan ancaman datang
mendera. Begitulah, betapa kuatnya keimanan dan kecintaan mereka pada
Muhammad s.a.w.; saat berjumlah sedikit, masih sangat lemah, dan nyaris
selalu diliputi ancaman dari orang-orang disekitarnya, mereka tetap teguh
mencintai Rasulullah s.a.w.
Mereka pernah ada yang dikucilkan masyarakatnya, dipersulit jalur
perekonomiannya, dicemarkan nama baiknya, dijatuhkan martabat dan
kewibawaannya di depan umum, diusir dari kampungnya, dan disiksa
bersama keluarganya. Meski demikian, kecintaan mereka terhadap
Muhammad tak goyah sejengkalpun.
Diantara mereka, ada yang pernah dijemur di tengah padang pasir
yang panas, dikurung dalam penjara bawah tanah, dan disiksa dengan
berbagai cara. Namun demikian, mereka tetap mencintai Rasulullah s.a.w.
Negeri, kampung halaman, dan rumah-rumah mereka pun pernah
diperangi dan dirampas. Maka, mereka banyak yang harus bercerai berai
dengan keluarganya, berpisah dengan kawan karibnya dan meninggalkan
harta bendanya. Meski demikian, ternyata mereka tetap mencintai
Rasulullah s.a.w.
Kaum mukminin seringkali mendapatkan cobaan saat menjalankan
dakwah. Mereka tak hanya dibatasi ruang geraknya, tetapi kadang keluarga
dan dirinya juga diancam akan dibunuh. Bahkan, ada kalanya dalam
menjalan dakwah mereka harus rela dan sabar menanggung kesengsaraan
dan penderitaan yang panjang. Namun, karena tetap berprasangka baik
terhadap Allah, maka mereka pun tetap sangat mencintai Rasulullah s.a.w..
Tak sedikit pada sahabat muda Nabi s.a.w. yang tak sempat menikmati
masa mudanya sebagaimana anak muda yang lain. Itu terjadi, karena mereka
harus senantiasa ikut berperang di bawah bayang-bayang kilatan pedang
musuh demi membela keyakinan dan kecintaan mereka pada Muhammad
s.a.w.. Tentang mereka ini, sebuah syair mengatakan:
Kilatan pedang-pedang itu laksana bayangan bunga di kebun hijau,
dan menebarkan bau wangi yang semerbak.
Begitulah, pada masa itu setiap pemuda siap berangkat ke medan perang
dan menjemput maut. Meski demikian, mereka tak gentar sedikitpun dan
justru memandang perjuangan di medan perang itu laksana sebuah wisata
atau pesta di malam hari raya. Dan itu, tak lain juga didorong oleh kecintaan
mereka terhadap Rasulullah s.a.w.
Syahdan, seorang sahabat pernah diutus untuk masuk ke kandang
musuh dan menghantarkan surat kepada mereka. Sahabat itu sadar bahwa
kemungkinan dirinya dapat kembali lagi sangat kecil. Namun, ternyata ia
tetap melakukan tugas itu. Ada pula seorang sahabat yang ketika diminta
menjalankan suatu tugas, ia menyadari bahwa tugas itu adalah tugasnya
yang terakhir. Namun ia tetap pergi dengan suka cita menjalankan tugas
tersebut. Demikianlah, semua hal tadi mereka lakukan adalah karena
kecintaan mereka yang besar terhadap Nabi Muhammad s.a.w.
Mengapa mereka sedemikian rupa mencintai Rasulullah s.a.w.?
Mengapa mereka sangat bahagia dengan risalah yang dibawanya, merasa
tenteram dengan manhaj-nya, sangat gembira menyambut kedatangannya,
dan mampu melupakan semua rasa sakit, kesulitan, tantangan dan ancaman
demi mengikutinya?
Jawabannya adalah karena mereka melihat pada diri Nabi Muhammad
terdapat semua makna kebaikan dan kebahagiaan. Juga, tanda-tanda
kebajikan dan kebenaran. Beliau mampu menjadi penunjuk jalan bagi siapa
saja dalam pelbagai masalah besar. Bahkan, dengan sentuhan kelembutan
dan kasih sayangnya beliau mampu memadamkan semua gejolak hati mereka.
Dengan ucapannya, beliau mampu menyejukkan isi dada siapa saja. Dan
dengan risalahnya, ia mampu menghangatkan ruh mereka.
Rasulullah s.a.w juga berhasil menancapkan kerelaan pada jiwa setiap
sahabatnya. Maka, tak mustahil bila mereka tidak lagi pernah
memperhitungkan pelbagai rintangan yang menghadang jalan dakwah
mereka. Sebab, kokohnya keyakinan yang ada dalam dada mereka telah
melupakan semua luka, tekanan, dan kesengsaraan itu.
Beliau berhasil meluruskan hati nurani mereka dengan tuntunannya,
menyinari mata hati mereka dengan cahayanya, menyingkirkan unsur-unsur
jahiliyah dari leher mereka, menghapuskan warna paganisme dari punggung
mereka, menanggalkan semua kalung kemusyrikan dari leher mereka, dan
memadamkan semua api kedengkian dan permusuhan dari ruh-ruh mereka.
Dan lebih dari itu, beliau berhasil menuangkan air keyakinan ke dalam
perasaan mereka. Karena itu, jiwa raga mereka menjadi tenteram, hati mereka
senantiasa sejuk damai, dan otot-otot syaraf mereka selalu kendur dan mudah
terkendali.
Ada banyak faktor yang membuat kecintaan para sahabat terhadap
Rasulullah s.a.w. semakin besar. Diantaranya, saat bersama Rasulullah s.a.w."
mereka senantiasa merasakan kenikmatan hidup, saat berada di dekatnya
mereka merasakan hangatnya kasih sayang dan ketulusan hati, saat berada
di bawah payung ajarannya mereka merasakan ketenteraman, dengan
mematuhi perintahnya mereka mendapatkan keselamatan, dan dengan
meneladai sunah-sunahnya mereka mendapatkan kekayaan batin.
{Dan, tidaklah Kami utus kamu kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam.}
(QS. Al-Anbiyr: 107)
{Dan sesungguhnya, kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang
lurus.}
(QS. Asy-Syura: 52)
{Dan, (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap
gulita kepada cahaya.}
(QS. Al-Mi idah: 16)
{Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka Kitab dan Hikmah
(asSunah). Dan sesungguhnya, mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan
yang nyata.}
(QS. Al-Jumu'ah: 2)
{Dan, membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka.}
(QS. Al-A'raf: 157)
{Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada
suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.}
(QS. Al-Anfal: 24)
{Dan, kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
darinya.}
(QS. Ali 'Imran: 103)
Sungguh, mereka benar-benar menjadi orang yang bahagia dalam arti
yang sebenarnya,saat bersama pemimpin dan suri tauladan mereka. Maka
dari itu, sangatlah pantas bila mereka berbahagia dan bergembira.
Wahai malam yang menakutkan, tidakkah engkau kembali?
zamanmu akan diguyur dengan hujan dari langit
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada si pembebas akal
dari belenggu-belenggu penyimpangan, dan si penyelamat jiwa dari
ketergelinciran itu. Karuniakanlah ridha-Mu kepada para sahabat yang mulia
sebagai ganjaran atas apa yang telah mereka perjuangkan.

Sbr: Buku LA TAHZAN

0 vxcfgdsdhghgwegf yfteift:

Bagi teman yang ingin membaca Al-qur'an sila klik disini! dan jika ingin membaca Al-qur'an dan terjemahanya sila klik disini!

Pasang Iklan Gratiiisss

ads ads ads ads ads ads

Sudah siap Memulai Bisnis Internet ?

Bagi anda yang pengen dapat uang saku tambahan silakan coba yang satu ini, anda hanya di minta untuk mengklik iklan lalu anda dibayar.buruan daftar di donkeymails bawah ini DonkeyMails.com: No Minimum Payout

PUISI KU

Untaian Rindu Kurindu padaMu ... Kerinduanku ingin bisa lebih dekat denganMu Kuingin lebih merasakan kebersamaan denganMu Kuingin dihatiku Kau bersemayam Diatas segala-galanya Kapan aku bisa mencintaiMu Lebih dalam ... Dan jauh lebih tulus Aku benar-benar merindukanMu Rinduku yang tak berujung padaMu Rasa rindu yang mendalam Didalam hati Berilah percikan cintaMu didalam hati Hatiku haus akan cintaMu Dan begitu rindu akan diriMu

Ilmu Islam

  1. Ya ALLAH
  2. Pikirkan dan Syukurilah!
  3. Yang Lalu Biar Berlalu
  4. Hari Ini Milik Anda
  5. Biarkan Masa Depan Datang Sendiri
  6. Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas
  7. Jangan Mengharap "Terima Kasih" dari Seseorang
  8. Berbuat Baik Terhadap Orang Lain, Melapangkan Dada...
  9. Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!
  10. Jangan Latah!
  11. Qadha' dan Qadar
  12. Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
  13. Jadikan Buah Lemon Itu Minuman yang Manis!
  14. Siapakah yang Memperkenankan Doa Orang yang Kesuli...
  15. Semoga Rumahmu Membuat Bahagia
  16. Ganti Itu dari Allah
  17. Iman Adalah Kehidupan
  18. Ambil Madunya, Tapi Jangan Hancurkan Sarangnya!
  19. "Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang."
  20. "Ataukah mereka dengki pada manusia atas apa yang ...
  21. Hadapi Hidup Ini Apa Adanya!
  22. Yakinilah Bahwa Anda Tetap Mulia Bersama Para Pene...
  23. Shalat.... Shalat....
  24. "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah ad...
  25. "Katakanlah: 'Berjalanlah di muka bumi!'"
  26. Sabar Itu Indah ...
  27. Jangan Meletakkan Bola Dunia di Atas Kepala!
  28. Jangan Sampai Hal-hal yang Sepele Membinasakan And...
  29. Terimalah Setiap Pemberian Allah dengan Rela Hati,...
  30. Selalu Ingatlah Pada Surga yang Seluas Langit dan ...
  31. "Demikianlah, Telah Kami Jadikan Kamu Umat Yang Ad...
  32. 32. Bersedih: Tak Diajarkan Syariat dan Tak Bermanfaat...
  33. Rehat
  34. Tersenyumlah!
  35. Rehat 2
  36. Nikmatnya Rasa Sakit
  37. Nikmatnya Rasa Sakit
  38. Seni Bergembira
  39. Rehat 3
  40. Mengendalikan Emosi
  41. Kebahagiaan Para Sahabat Bersama Rasulullah s.a.w....
  42. Enyahkan Kejenuhan dari Hidupmu!
  43. Buanglah Rasa Cemas!
  44. Rehat 4
  45. Jangan Bersedih, Karena Rabb Maha Pengampun Dosa d...
  46. Jangan Bersedih, Semua Hal Akan Terjadi Sesuai Qad...
  47. Jangan Bersedih, Tunggulah Jalan Keluar!
  48. Rehat 5
  49. Jangan Bersedih, Perbanyaklah Istighfar Karena All...
  50. Jangan Bersedih, Ingatlah Allah Selalu!
  51. Jangan Bersedih dan Putus Asa dari Rahmat Allah!
  52. Jangan Bersedih Atas Kegagalan, Karena Anda Masih ...
  53. Jangan Bersedih Atas Sesuatu yang Tak Pantas Anda ...
  54. Jangan Bersedih, Usirlah Setiap Kegalauan!
  55. Jangan Bersedih Bila Kebaikan Anda Tak Dihargai Or...
  56. Jangan Bersedih Atas Cercaan dan Hinaan Orang!
  57. Jangan Bersedih Atas Sesuatu yang Sedikit, Sebab P...
  58. Jangan Bersedih Atas Apa yang Masih Mungkin Akan T...
  59. Jangan Bersedih Menghadapi Kritikan dan Hinaan! Se...
  60. Rehat 6
  61. Jangan Bersedih! Pilihlah Apa yang Telah Dipilih A...
  62. Jangan Bersedih dan Mempedulikan Perilaku Orang
  63. Jangan Bersedih dan Pahamilah Harga yang Anda Sedi...
  64. Jangan Bersedih Selama Anda Masih Dapat Berbuat Ba...
  65. Jangan Bersedih Jika Mendengar Kata-kata Kasar, Ka...
  66. Rehat 7
  67. Jangan Bersedih! Sebab Bersabar Atas Sesuatu yang ...
  68. Jangan Bersedih Karena Perlakuan Orang Lain, Tapi ...
  69. Jangan Bersedih Karena Rezeki yang Sulit
  70. Jangan Bersedih, Karena Masih Ada Sebab-sebab yang...
  71. Jangan Memakai Baju Kepribadian Orang Lain
  72. 'Uzlah dan Dampak Positifnya
  73. Jangan Bersedih Karena Tertimpa Kesulitan!
  74. Rehat 8
  75. Jangan Bersedih, Inilah Kiat-Kiat untuk Bahagia
  76. Ulasan AL QURAN 1
  77. Ulasan AL QURAN 2
  78. Ulasan Mengenai TUHAN 1
  79. Ulasan Mengenai TUHAN 2
  80. Ulasan Mengenai TUHAN 3
  81. Ulasan Mengenai TUHAN 4
  82. Tentang Nabi MUHAMMAD S.A.W
  83. Tentang Nabi MUHAMMAD S.A.W - bagian 2
  84. Tentang Nabi MUHAMMAD S.A.W - bagian 3
  85. TAKDIR
  86. TAKDIR - bagian 2
  87. 87. TAKDIR - bagian 3
  88. KEMATIAN
  89. KEMATIAN - bagian 2
  90. Hari AKHIRAT
  91. Hari AKHIRAT - bagian 2
  92. Hari AKHIRAT - bagian 3
  93. Hari AKHIRAT - bagian 4
  94. Keadilan dan Kesejahteraan
  95. Keadilan dan Kesejahteraan - bagian 2
  96. Keadilan dan Kesejahteraan - bagian 3
  97. Makanan
  98. Ahklak bagian 2
  99. Ahklak bagian 3
  100. PAKAIAN
  101. PAKAIAN bagian 2
  102. PAKAIAN bagian 3
  103. PAKAIAN bagian 4
  104. Akhlak
  105. KESEHATAN
  106. KESEHATAN bagian 2
  107. PERNIKAHAN
  108. PERNIKAHAN bagian 2
  109. PERNIKAHAN bagian 3
  110. SYUKUR
  111. SYUKUR bagian 2
  112. SYUKUR bagian 3
  113. HALAL BIHALAL
  114. HALAL BIHALAL bagian 2
  115. MANUSIA
  116. MANUSIA bagian 2
  117. MANUSIA bagian 3
  118. PEREMPUAN
  119. PEREMPUAN bagian 2
  120. PEREMPUAN bagian 3
  121. PEREMPUAN bagian 4
  122. Masyarakat
  123. UMMAT
  124. KEBANGSAAN
  125. KEBANGSAAN bagian 2
  126. KEBANGSAAN bagian 3
  127. AHL AL KITAB
  128. AHL AL KITAB bagian 2
  129. AHL AL KITAB bagian 3
  130. AHL AL KITAB bagian 4
  131. AGAMA
  132. SENI
  133. SENI bagian 2
  134. EKONOMI
  135. EKONOMI bagian 2
  136. POLITIK
  137. POLITIK
  138. POLITIK bagian 2
  139. ILMU dan TEKNOLOGI
  140. ILMU dan TEKNOLOGI bagian 2
  141. KEMISKINAN
  142. MASJID
  143. MUSYAWARAH
  144. MUSYAWARAH bagian 2
  145. Ukhuwah
  146. Ukhuwah bagian 2
  147. JIHAD
  148. JIHAD bagian 2
  149. P U A S A
  150. P U A S A bagian 2
  151. LAILATUL QADAR
  152. W A K T U
  153. W A K T U bagian 2
  154. Nasihat untuk Menikah Menurut Islam
  155. Di Jalan Dakwah Aku Menikah
  156. Ringkasan buku : Aku Ingin Menikah, Tapi ... ::..
  157. ALASAN TEPAT UNTUK MENIKAH
  158. Keotentikan Al-Quran
  159. Bukti-bukti Kesejarahan Al - qur'an
  160. Penulisan Mushhaf Al-Qur'an
  161. Bukti Kebenaran Al-Quran bagian 1
  162. Bukti Kebenaran Al-Quran bagian 2
  163. Sejarah Turunnya dan Tujuan Pokok Al-Quran
  164. Periode Turunnya Al-Quran bagian 1
  165. Periode Turunnya Al-Quran bagian 2
  166. Periode Turunnya Al-Quran bagian 3
  167. Dakwah menurut Al-Quran
  168. Tujuan Pokok Al-Quran
  169. Kebenaran Ilmiah Al-Quran
  170. Sistem Penalaran menurut Al-Quran
  171. Ciri Khas Ilmu Pengetahuan
  172. Perkembangan Tafsir
  173. Hikmah Ayat Ilmiah Al-Quran
  174. Mengapa Tafsir Ilmiah Meluas? bagian 1
  175. Mengapa Tafsir Ilmiah Meluas? bagian 2
  176. Bagaimana Memahami Al-Quran di Masa Kini? bagian 1...
  177. Bagaimana Memahami Al-Quran di Masa Kini? bagian 2...
  178. Al-Quran, Ilmu, dan Filsafat Manusia
  179. Al-Quran di Tengah Perkembangan Ilmu
  180. Al-Quran di Tengah Perkembangan Ilmu bagian 2
  181. Al-Quran di Tengah Perkembangan Filsafat
  182. Al-Quran di Tengah Perkembangan Filsafat bagian 2
  183. Sejarah Perkembangan Tafsir
  184. Kodifikasi Tafsir
  185. Metode Tafsir
  186. Kebebasan dan Pembatasan dalam Tafsir
  187. Kebebasan dalam Menafsirkan Al-Quran
  188. Pembatasan dalam Menafsirkan Al-Quran bagian 1
  189. Pembatasan dalam Menafsirkan Al-Quran bagian 2
  190. Perubahan Sosial
  191. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
  192. Bidang Bahasa
  193. Haramnya durhaka kepada kedua orang tua
  194. Syirik Kecil bagian 1
  195. Syirik Kecil bagian 2
  196. HUKUM MERAYAKAN HARI VALENTINE bagia 1
  197. HUKUM MERAYAKAN HARI VALENTINE bagia 2
  198. Hukum Mengenakan Pakaian Yang Bergambar Dan Menyim...
  199. Perkembangan Metodologi Tafsir
  200. Perkembangan Metodologi Tafsir 2
  201. Perkembangan Metodologi Tafsir 3
  202. Tafsir dan Modernisasi
  203. Tafsir dan Modernisasi 2
  204. Penafsiran Ilmiah Al-Quran
  205. Penafsiran Ilmiah Al-Quran 2
  206. Penafsiran Ilmiah Al-Quran 3
  207. Penafsiran Ilmiah Al-Quran 4
  208. Metode Tafsir Tematik
  209. Beberapa Problem Tafsir
  210. Metode Mawdhu'iy
  211. Keistimewaan Metode Mawdhu'iy
  212. Perbedaan Metode Mawdhu'iy dengan Metode Analisis
  213. Perbedaan Metode Mawdhu'iy dengan Metode Komparasi...
  214. Hubungan Hadis dan Al-Quran
  215. Fungsi Hadis terhadap Al-Quran
  216. Pemahaman atas Makna Hadis
  217. Fungsi dan Posisi Sunah Dalam Tafsir bgn 1
  218. Fungsi dan Posisi Sunah Dalam Tafsir bgn 2
  219. Ayat-ayat Kawniyyah dalam Al-Quran
  220. Al-Qur'an dan Alam Raya
  221. Pendapat Para Ulama tentang Penafsiran Ilmiah
  222. Segi Bahasa Al-Quran dan Korelasi Antar Ayatnya
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

By Support