Belajar dari sehelai rumput....
yang tumbuh dalam komunitasnya di padang Savana...ia begitu indah, meliuk-liuk diterpa angin bagai sang putri menari kibaskan selendang suteranya... berlenggak lenggok seakan mengundang simpati lawan jenisnya, kadang bergemuruh bersahutan nyanyikan harapan di padang tandus yang gersang, bergema memanggil manggil berharap langit tumpahkan air kehidupan... meski tanpanya ia masih mampu bersolek dikekeringan dengan tirakatnya.. ...Ia masih tetap bertasbih pada Sang PenciptaNya
Belajar dari sehelai rumput....
ia mampu hidup dimana saja...dikemiskinan alam yang mulai memudar terbakar atau dikemewahan bumi yang terus bersolek dipupur kepalsuan, yang terkadang dinistakan, tak diartikan dan tersia-siakan. ..bahkan sering harus terpangkas dimusnahkan. ...ia tetap tegar hadapi semua, ia sungguh-sungguh menjalani takdirnya tanpa rintihan,tanpa tangisan, ia rela dikorbankan demi nafsu-nafsu duniawi, demi nafsu-nafsu amarah angkara murka, demi siapa saja walau tak dikenalinya. ..Ia masih tetap bertasbih pada Sang PenciptaNya
Belajar dari sehelai rumput....
yang terkadang harus tumbuh diantara rindangnya belantara yang menjulang... menampikkan sinar sang surya yang ingin menyapa...diketerba tasan sari tanah yang ingin diraihnya..hidup dalam pertarungan kerasnya kehidupan... ia masih tetap mampu bertahan dikekurangannya, ia masih bisa berada dalam keterbatasannya, menerima bagian dari haknya yang tidak lebih dan cenderung kurang...ia tetap bertasbih pada Sang PenciptaNya
Belajar dari sehelai rumput...
Yang hidup dalam serba keberadaannya, tak perlu minta sudah tercukupkan. ..tak perlu mencari sudah tersediakan. ..tertata rapi dikeselarasan, terawat indah dikemewahan. ..bahkan hijaunya selalu dirindukan, dibanggakan. ...keindahannya terjaga selalu disiagakan.. .tak ada kesombongan dan kecongkakan. .ia masih tetap pasrah dan ikhlas untuk terinjak-injak, baik oleh kaki-kai telanjang ataupun sepatu-sepatu mewah bahkan kadang harus terlibas tongkat-tongkat kekuasaan...
ia jadikan Cristian Rinaldo dan Kaka menjadi berharga, ia jadikan Tiger Wood menjadi bernilai tak terhingga... .Namun disini ia tetap bertasbih pada sang PenciptaNya. ..
Belajar dari sehelai rumput...
yang sepintas sia-sia...bahkan sering dianggap hama....akankah memberikan kekuatan bagi iman kita...akankah menjadikan sebuah kitab kebenaran bagi sang alam....? inilah bukti nyata segala yang ada ciptaan Sang Khaliqnya... dengan kalimat Laa Ilaaha illallaah muhammadur Rasuululloh. ...
Sujudku semata karena imanku
Ibadahku semata karena RidhoMU
Brahmanda Semeru, Jkt : 25 Agustus 2009
yang tumbuh dalam komunitasnya di padang Savana...ia begitu indah, meliuk-liuk diterpa angin bagai sang putri menari kibaskan selendang suteranya... berlenggak lenggok seakan mengundang simpati lawan jenisnya, kadang bergemuruh bersahutan nyanyikan harapan di padang tandus yang gersang, bergema memanggil manggil berharap langit tumpahkan air kehidupan... meski tanpanya ia masih mampu bersolek dikekeringan dengan tirakatnya.. ...Ia masih tetap bertasbih pada Sang PenciptaNya
Belajar dari sehelai rumput....
ia mampu hidup dimana saja...dikemiskinan alam yang mulai memudar terbakar atau dikemewahan bumi yang terus bersolek dipupur kepalsuan, yang terkadang dinistakan, tak diartikan dan tersia-siakan. ..bahkan sering harus terpangkas dimusnahkan. ...ia tetap tegar hadapi semua, ia sungguh-sungguh menjalani takdirnya tanpa rintihan,tanpa tangisan, ia rela dikorbankan demi nafsu-nafsu duniawi, demi nafsu-nafsu amarah angkara murka, demi siapa saja walau tak dikenalinya. ..Ia masih tetap bertasbih pada Sang PenciptaNya
Belajar dari sehelai rumput....
yang terkadang harus tumbuh diantara rindangnya belantara yang menjulang... menampikkan sinar sang surya yang ingin menyapa...diketerba tasan sari tanah yang ingin diraihnya..hidup dalam pertarungan kerasnya kehidupan... ia masih tetap mampu bertahan dikekurangannya, ia masih bisa berada dalam keterbatasannya, menerima bagian dari haknya yang tidak lebih dan cenderung kurang...ia tetap bertasbih pada Sang PenciptaNya
Belajar dari sehelai rumput...
Yang hidup dalam serba keberadaannya, tak perlu minta sudah tercukupkan. ..tak perlu mencari sudah tersediakan. ..tertata rapi dikeselarasan, terawat indah dikemewahan. ..bahkan hijaunya selalu dirindukan, dibanggakan. ...keindahannya terjaga selalu disiagakan.. .tak ada kesombongan dan kecongkakan. .ia masih tetap pasrah dan ikhlas untuk terinjak-injak, baik oleh kaki-kai telanjang ataupun sepatu-sepatu mewah bahkan kadang harus terlibas tongkat-tongkat kekuasaan...
ia jadikan Cristian Rinaldo dan Kaka menjadi berharga, ia jadikan Tiger Wood menjadi bernilai tak terhingga... .Namun disini ia tetap bertasbih pada sang PenciptaNya. ..
Belajar dari sehelai rumput...
yang sepintas sia-sia...bahkan sering dianggap hama....akankah memberikan kekuatan bagi iman kita...akankah menjadikan sebuah kitab kebenaran bagi sang alam....? inilah bukti nyata segala yang ada ciptaan Sang Khaliqnya... dengan kalimat Laa Ilaaha illallaah muhammadur Rasuululloh. ...
Sujudku semata karena imanku
Ibadahku semata karena RidhoMU
Brahmanda Semeru, Jkt : 25 Agustus 2009
meski sehelai namun tetap indah, apalagi dipadu dengan seekor lalat yang hinggap...subhanall oh...
0 vxcfgdsdhghgwegf yfteift:
Posting Komentar