Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikiran. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan.
Padahal Rosulullah SAW telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, dalam sabdanya yang artinya,
"Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut," (HR. At-Tirmidzi).
Valentine's Day adalah salah satu contoh hari besar di luar Islam yang pada hari itu sebagian kaum muslimin ikut memperingatinya, terutama kalangan remaja dan pemuda. Padahal Valentine menurut salah satu versi sebuah ensiklopedi- adalah nama pendeta St.Valentine yang dihukum mati karena menentang Kaisar Claudius II yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh Karena itu kiranya perlu dijelaskan kepada kaum muslimin mengenai hukum merayakan hari Valentine atau yang sering disebut sebagai hari kasih sayang.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, "Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan sejenisnya.
Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah SWT. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah SWT dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran.
Padahal dengan itu ia telah menyiapkan diri untuk mmendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah SWT."
Abu Waqid meriwayatkan, "Rosululloh SAW saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rosululloh SAW berkata, "Wahai Rosululloh SAW, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath." Maka Rosululloh SAW bersabda, "Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian." (HR.At-Tirmidzi,ia berkata, hasan shahih).
Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika di tanya tentang valentinne's day mangatakan, "Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut :
Pertama ; Ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam
syari'at islam.
Kedua ; Ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkar rendahan seperti ini
yang sangat bertetntangan dengan petunjuk para salafusshaleh ( pendahulu
kita )Semoga Allah meridhai mereka.
Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiaah maupun yang lainnya -( silakan tanya lagi kepada yang mursyid / ahlinya tapi jangan utk membanding-bandingkan ).
Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.Semoga Allah melindungi kaum
muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak atapun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan_Nya.
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimah syahadat untuk melaksanakan Wala' dan Bara' ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir )yang merupakan dasar aqidah yang di pegang oleh para salafusshalih. Yaitu mencintai orang-orang mukmin dam menyelisihi orang-orang kafir dalam ibdah dan perilaku.
Bersambung
Padahal Rosulullah SAW telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, dalam sabdanya yang artinya,
"Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut," (HR. At-Tirmidzi).
Valentine's Day adalah salah satu contoh hari besar di luar Islam yang pada hari itu sebagian kaum muslimin ikut memperingatinya, terutama kalangan remaja dan pemuda. Padahal Valentine menurut salah satu versi sebuah ensiklopedi- adalah nama pendeta St.Valentine yang dihukum mati karena menentang Kaisar Claudius II yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh Karena itu kiranya perlu dijelaskan kepada kaum muslimin mengenai hukum merayakan hari Valentine atau yang sering disebut sebagai hari kasih sayang.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, "Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan sejenisnya.
Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah SWT. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah SWT dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran.
Padahal dengan itu ia telah menyiapkan diri untuk mmendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah SWT."
Abu Waqid meriwayatkan, "Rosululloh SAW saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rosululloh SAW berkata, "Wahai Rosululloh SAW, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath." Maka Rosululloh SAW bersabda, "Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian." (HR.At-Tirmidzi,ia berkata, hasan shahih).
Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika di tanya tentang valentinne's day mangatakan, "Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut :
Pertama ; Ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam
syari'at islam.
Kedua ; Ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkar rendahan seperti ini
yang sangat bertetntangan dengan petunjuk para salafusshaleh ( pendahulu
kita )Semoga Allah meridhai mereka.
Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiaah maupun yang lainnya -( silakan tanya lagi kepada yang mursyid / ahlinya tapi jangan utk membanding-bandingkan ).
Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.Semoga Allah melindungi kaum
muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak atapun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan_Nya.
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimah syahadat untuk melaksanakan Wala' dan Bara' ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir )yang merupakan dasar aqidah yang di pegang oleh para salafusshalih. Yaitu mencintai orang-orang mukmin dam menyelisihi orang-orang kafir dalam ibdah dan perilaku.
0 vxcfgdsdhghgwegf yfteift:
Posting Komentar